Akhir-akhir ini aku merasa setiap yang kureguk menyisakan pahit. Tenggorokanku kering dan lidahku kaku. Apakah setiap minuman rasanya sama? Ingin aku mereguk setetes nira biar lidahku bisa menyisakan sedikit manisnya. tapi aku sadar nira itu terlalu sulit untuk kugapai. Pohonnya berada di hutan belantara dan jurang yang dalam mesti kulewati.Aku terus berharap semoga ada yang mau memberiku setetes nira biar pahit di lidahku hilang.Tapi untuk saat ini sangat sulit mencari seseorang yang mau menunjukkan di mana nira itu berada, apalagi membawakannya untukku. Bagi mereka buat apa susah-susah mengambil setes nira, disaat gula tebu manisnya tidak jauh berbeda dari nira, ada di mana-mana.
Namun hari ini ada seseorang yang menawarkanku untuk bersama-sama mencari nira. Dia mengajakku untuk berjalan ratusan mil demi mendapatkannya, dia mengajariku memanjat dan dia juga menemaniku untuk menampung tetesan-tetesan nira itu selain itu dia juga berjanji untuk membawaku kembali pulang. Akankah aku mempertimbangkannya?
Yup! keberaniannya untuk pergi bersamaku mencari pohon nira. tekadnya untuk memberiku setetes nira dan hiburnya ketika aku lelah menanti tetesan nira itu mengalir.
kata kunciku hari ini adalah keberanian. keberanian untuk mendapatkan dan meneguk setetes nira.